Profesi Database Administrator (DBA)
Profesi Database Administrator (DBA) terkait
erat dengan programmer dan system analyst. Seorang DBA biasanya pernah menjadi
seorang programmer tetapi pekerjaannya lebih sering berkaitan dengan database.
Perbedaannya dengan database application programmer adalah seorang DBA memiliki
keahlian lebih mendalam dalam hal desain, optimasi dan manajemen RDBMS
(Relational Database Managemant System) tertentu seperti Oracle, SQL Server,
MySQL dll. Tentunya penguasaan terhadap SQL (Structured Query Language) mutlak diperlukan.
DBA harus memiliki keahlian menterjemahkan requirement proses bisnis ke
obyek-obyek dalam database seperti tabel, query\view dan stored procedure
disamping keahliannya dalam optimasi database seperti tuning, indexing,
clustering, backup data, maintain high availability dan sebagainya.
Salah satu tugas sehari-hari seorang DBA adalah
memaintain database baik produksi, backup maupun development dalam perusahaan
yang membutuhkan aplikasi database berskala besar untuk operasionalnya
sehari-hari. Karena itu selain hal-hal yang berhubungan dengan software,
seorang DBA juga perlu memahami beberapa hal tentang hardware seperti teknologi
server, storage devices dll agar dapat merekomendasikan database yang optimal.
Pengetahuan tentang server clustering, storage array network (SAN), RAID,
backup devices dan optimalisasinya merupakan keahlian unik seorang DBA.
Dengan semakin berkembangnya berbagai teknologi
ORM (object relational mapping), maka di kemudian hari pekerjaan programmer dan
DBA akan semakin dapat dipisahkan. Bila di masa lalu banyak programmer yang
merangkap sebagai DBA, di masa depan bisa jadi programmer semakin jarang
menggunakan SQL karena semuanya sudah ditangani oleh komponen ORM. Di sinilah
perbedaan bidang keahlian seorang DBA menjadi lebih terlihat dibandingkan
dengan seorang programmer.
Seorang DBA juga harus memahami tentang seluk beluk tipe
data dan proses bekerjanya suatu data agar pada saat pemanggilan suatu berkas
data tidak terjadi sutau over request dari pihak client.ini juga menjadi
perhatian penting dari administrator database agar optimalisasi dalam
permintaan suatu berkas data dengan
efektif dan efisien.
Dalam profesi seorang DBA ada criteria yang khusus untuk
bisa menangani sebuah database :
-mampu beradaptasi dengan berbagai management system
database
-memahami jenis data dan mekanismenya
-bisa menganalisa suatu management sytem database dengan
cara yang baik
Agar kemampuan itu bisa di dapatkan seorang DBA maka di
butuhkan pemahaman tentang mapping system,pengalaman dalam menagani sebuah
database system dan alur kerja dari sebuah data /type data.mekanisme yang
terdapat di sebuah system juga tidak luput dari perhatian agar bagaimana
pemanfaatan yang baik dan benar dalam menggunakan sumber daya system pengolah
data.DBA juga orang yang mempunyai posisi penting saat ini dalam kelancaran
berkomunikasi antar data contoh sebuah instasi perusahaan,lembaga pemerintahan
dan daerah.
Oleh karena itu seharusnya seorang DBA harus mempunyai etika
profesi yang baik dalam menjalakan sebuah pekerjaannya agar tidak terjadi
hal-hal yang merugikan orang lain.karna seorang DBA mempunyai tanggung jawab
penting dalam menjaga kerahasian suatu data.dan ini menyangkut tentang
bagaimana yang harus dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak baik.agar bisa
menjadi sebagai seorang DBA (database administrator) yang baik.
Hal-hal yang harus di patuhi sebagai DBA(database
administrator):
-menjaga kerahasiaan data
-mempunyai sikap yang tegas
-memberi wewenang kepada pihak tertentu
-tidak membeberkan informasi kelemahan system
-tidak mempublikasikan tentang management system
Hal ini yang harus di jaga atau kode etik dari sebuah
profesi seorang DBA.agar kerahasiaan sebuah data dapat terjamin dengan
baik.walaupun contoh di atas tidak bisa memberi keamanan 100% karna banyak para
peretas (cracking) yang mencoba menembus keamanan dari sebuah system
database.ini yang juga harus di perhatikan agar tidak mudah dalam memasuki
sebuah management system databases.
Caranya yang baik agar sebuah system dapat menghalau dari
serangan-serangan cracking dll. Dengan mengunakan antivirus yang selalu di
update agar ketahanan system dapat terjaga baik.juga menjaga keamanan
management system dengan memberikan hak akses yang di bagi-bagikan khusus agar
tidak mudah masuk begitu saja ke tempat file-file yang penting dari sebuah
management system database.
Contoh kasus dalam profesi seorang DBA adalah :
“ada seorang profesi DBA yang bekerja di salah satu
perusahaan besar ia di tugaskan untuk ke luar kota dan ia di sana akan
mengurusi sebuah cabang dari perusahaan tersebut.tetapi pada saat ia telah tiba
di sana ada seseorang yang ia kenal yang bekerja di cabang tersebut ternyata
itu teman sewaktu ia kuliah bersama dahulu dan sekarang ia bekerja di satu
perusahaan yang sama.pada saat bertemu temannya ini bertanya kepada ia tentang
jabatan yang ia dapatkan di perusahaan tersebut ia menjawab seorang DBA dan
temannya ini bangga terhadapnya akan tetapi dalam percakapan tersebut temannya
ingin mengajak untuk berbisnis dengannya ia di iming-imingi dengan pendapatan
yang jauh lebih besar dari tempat yang sekarang ia bekerja.pada saat itulah
temanya menanyakan tentang data-data atau file yang menyangkut tentang perusahaan.karna bisnis
yang di tawarkan ini mempunyai maksud untuk menjual aset-aset penting
perusahaan agar perusahaan tersebut menjadi tidak mempunyai saingan
lagi.setelah di jelaskan ternyata ia ingin mencoba bisnis tersebut dan akhirnya
perusahaan pun menjadi rugi besar karna ulah seorang DBA tersebut.”
Solusi dari kasus di atas adalah :
“seorang profesi DBA mempunyai tanggung jawab yang
cukup berat terhadap yang ia kerjakan.karna hal-hal semacam itulah yang
bersifat rahasia perusahaan yang tidak boleh di publikasikan.karna itu seorang
DBA harus mempunyai prinsip yang kuat agar tidak mudah gampang terpengaruh oleh
hal-hal yang tidak etis terhadap profesi IT (DBA) dan pihak lainnya.seharusnya di
buat sebuah badan yang mengatur tentang kode etik (Hukum) seorang profesi IT
(DBA) agar dapat membuat aturan-aturan (kode etik) yang jelas tentang apa saja
yang boleh dan tidak boleh di lakukan seorang profesi IT (DBA) ini juga harus ada peran dari pemerintah
sebagai pelaksana dan juga sebagai regulasi dari aturan-aturan tersebut.kasus
ini tidak akan terjadi bila pemerintah ikut berpartisipasi dalam memberikan
perhatian lebih kepada pekerja IT (DBA) seperti ini dan juga menghargai
sekaligus menghormati sebagai seorang pekerja profesi IT (DBA) di indonesia .”
Sumber :
http://sikablog.wordpress.com/2010/04/07/etika-profesi/
No comments:
Post a Comment