Wednesday, 1 May 2013

Profesi Database Administrator (DBA)



Profesi Database Administrator (DBA)

Profesi Database Administrator (DBA) terkait erat dengan programmer dan system analyst. Seorang DBA biasanya pernah menjadi seorang programmer tetapi pekerjaannya lebih sering berkaitan dengan database. Perbedaannya dengan database application programmer adalah seorang DBA memiliki keahlian lebih mendalam dalam hal desain, optimasi dan manajemen RDBMS (Relational Database Managemant System) tertentu seperti Oracle, SQL Server, MySQL dll. Tentunya penguasaan terhadap SQL (Structured Query Language) mutlak diperlukan. DBA harus memiliki keahlian menterjemahkan requirement proses bisnis ke obyek-obyek dalam database seperti tabel, query\view dan stored procedure disamping keahliannya dalam optimasi database seperti tuning, indexing, clustering, backup data, maintain high availability dan sebagainya.

Salah satu tugas sehari-hari seorang DBA adalah memaintain database baik produksi, backup maupun development dalam perusahaan yang membutuhkan aplikasi database berskala besar untuk operasionalnya sehari-hari. Karena itu selain hal-hal yang berhubungan dengan software, seorang DBA juga perlu memahami beberapa hal tentang hardware seperti teknologi server, storage devices dll agar dapat merekomendasikan database yang optimal. Pengetahuan tentang server clustering, storage array network (SAN), RAID, backup devices dan optimalisasinya merupakan keahlian unik seorang DBA.

Dengan semakin berkembangnya berbagai teknologi ORM (object relational mapping), maka di kemudian hari pekerjaan programmer dan DBA akan semakin dapat dipisahkan. Bila di masa lalu banyak programmer yang merangkap sebagai DBA, di masa depan bisa jadi programmer semakin jarang menggunakan SQL karena semuanya sudah ditangani oleh komponen ORM. Di sinilah perbedaan bidang keahlian seorang DBA menjadi lebih terlihat dibandingkan dengan seorang programmer.

Seorang DBA juga harus memahami tentang seluk beluk tipe data dan proses bekerjanya suatu data agar pada saat pemanggilan suatu berkas data tidak terjadi sutau over request dari pihak client.ini juga menjadi perhatian penting dari administrator database agar optimalisasi dalam permintaan suatu berkas data dengan  efektif dan efisien.

 Dalam profesi seorang DBA ada criteria yang khusus untuk bisa menangani sebuah database :

-mampu beradaptasi dengan berbagai management system database
-memahami jenis data dan mekanismenya
-bisa menganalisa suatu management sytem database dengan cara yang baik

Agar kemampuan itu bisa di dapatkan seorang DBA maka di butuhkan pemahaman tentang mapping    system,pengalaman dalam menagani sebuah database system dan alur kerja dari sebuah data /type data.mekanisme yang terdapat di sebuah system juga tidak luput dari perhatian agar bagaimana pemanfaatan yang baik dan benar dalam menggunakan sumber daya system pengolah data.DBA juga orang yang mempunyai posisi penting saat ini dalam kelancaran berkomunikasi antar data contoh sebuah instasi perusahaan,lembaga pemerintahan dan daerah.

Oleh karena itu seharusnya seorang DBA harus mempunyai etika profesi yang baik dalam menjalakan sebuah pekerjaannya agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan orang lain.karna seorang DBA mempunyai tanggung jawab penting dalam menjaga kerahasian suatu data.dan ini menyangkut tentang bagaimana yang harus dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak baik.agar bisa menjadi sebagai seorang DBA (database administrator) yang baik.   

 Hal-hal yang harus di patuhi sebagai DBA(database administrator):

-menjaga kerahasiaan data
-mempunyai sikap yang tegas
-memberi wewenang kepada pihak tertentu
-tidak membeberkan informasi kelemahan system
-tidak mempublikasikan tentang management system

Hal ini yang harus di jaga atau kode etik dari sebuah profesi seorang DBA.agar kerahasiaan sebuah data dapat terjamin dengan baik.walaupun contoh di atas tidak bisa memberi keamanan 100% karna banyak para peretas (cracking) yang mencoba menembus keamanan dari sebuah system database.ini yang juga harus di perhatikan agar tidak mudah dalam memasuki sebuah management system databases.

Caranya yang baik agar sebuah system dapat menghalau dari serangan-serangan cracking dll. Dengan mengunakan antivirus yang selalu di update agar ketahanan system dapat terjaga baik.juga menjaga keamanan management system dengan memberikan hak akses yang di bagi-bagikan khusus agar tidak mudah masuk begitu saja ke tempat file-file yang penting dari sebuah management system database.




Contoh kasus dalam profesi seorang DBA adalah :

“ada seorang profesi DBA yang bekerja di salah satu perusahaan besar ia di tugaskan untuk ke luar kota dan ia di sana akan mengurusi sebuah cabang dari perusahaan tersebut.tetapi pada saat ia telah tiba di sana ada seseorang yang ia kenal yang bekerja di cabang tersebut ternyata itu teman sewaktu ia kuliah bersama dahulu dan sekarang ia bekerja di satu perusahaan yang sama.pada saat bertemu temannya ini bertanya kepada ia tentang jabatan yang ia dapatkan di perusahaan tersebut ia menjawab seorang DBA dan temannya ini bangga terhadapnya akan tetapi dalam percakapan tersebut temannya ingin mengajak untuk berbisnis dengannya ia di iming-imingi dengan pendapatan yang jauh lebih besar dari tempat yang sekarang ia bekerja.pada saat itulah temanya menanyakan tentang data-data atau file yang  menyangkut tentang perusahaan.karna bisnis yang di tawarkan ini mempunyai maksud untuk menjual aset-aset penting perusahaan agar perusahaan tersebut menjadi tidak mempunyai saingan lagi.setelah di jelaskan ternyata ia ingin mencoba bisnis tersebut dan akhirnya perusahaan pun menjadi rugi besar karna ulah seorang DBA tersebut.”


Solusi dari kasus di atas adalah :

“seorang profesi DBA mempunyai tanggung jawab yang cukup berat terhadap yang ia kerjakan.karna hal-hal semacam itulah yang bersifat rahasia perusahaan yang tidak boleh di publikasikan.karna itu seorang DBA harus mempunyai prinsip yang kuat agar tidak mudah gampang terpengaruh oleh hal-hal yang tidak etis terhadap profesi IT (DBA) dan pihak lainnya.seharusnya di buat sebuah badan yang mengatur tentang kode etik (Hukum) seorang profesi IT (DBA) agar dapat membuat aturan-aturan (kode etik) yang jelas tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh di lakukan seorang profesi IT (DBA)  ini juga harus ada peran dari pemerintah sebagai pelaksana dan juga sebagai regulasi dari aturan-aturan tersebut.kasus ini tidak akan terjadi bila pemerintah ikut berpartisipasi dalam memberikan perhatian lebih kepada pekerja IT (DBA) seperti ini dan juga menghargai sekaligus menghormati sebagai seorang pekerja profesi IT (DBA) di indonesia .”


Sumber :
http://sikablog.wordpress.com/2010/04/07/etika-profesi/

No comments:

Post a Comment